Berdasarkan ukuran fisik area yang dapat dicakup, jaringan
nirkabel terbagi menjadi beberapa kategori. Beberapa jenis jaringan nirkabel
secara umum mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan jaringan kabel tradisional.
Secara logika, jaringan ini sama dengan jaringan kabel
tradisional, yang membedakan adalah media yang digunakan. Secara konsep dasar,
layering nirkabel sama dengan wired networking, hanya cara komunikasi serta
mediasinya yang berlainan.
1. WPAN (Wireless Personal Area Network)
a. Pengertian WPAN
Jaringan personal adalah jaringan nirkabel yang mempunyai
cakupan area yang sangat sempit, yaitu sekitar 20 m. Jaringan ini hanya dapat
digunakan sebagai jaringan personal dalam ruangan kecil karena jaraknya yang
sedemikian kecil. Performa jaringan wireless PAN termasuk dalam kategori
sedang, di mana data rate-nya mencapai 2 Mbps. Pemanfaatan jaringan personal
wireless telah cukup huas, terutama pada peralatan-peralatan mobile seperti
PDA, laptop, dan telepon selular. Beberapa bentuk pemanfaatan jaringan area
kecil yang paling umum adalah Aktivitas sinkronisasi antarperalatan gadget
dengan PC atau laptop. Hahkan beberapa perangkat mobile tersebut dapat
melakukan koneksi ke printer atau peralatan multimedia yang lain, sehingga
praktis dapat menggantikan komunikasi kabel tradisional. Beberapa peralatan
mobile yang dapat memanfaatkan komunikasi area kecil hanya mengonsumsi daya
cukup rendah. Konsumsi daya yang rendah mengakibatkan peralatan tersebut dapat
mempunyai kemampuan operasional yang relatif panjang tanpa harus kehilangan
daya baterai Implementasi wireless PAN banyak diterapkan pada peralatan gadger,
seperti telepon selular, PDA, atau PDA Phone, audio headset, dan masih banyak
lagi. Dengan audio headset contohnya, pengguna gadget akan dengan mudah
melakukan pembicaraan dan mendengarkan musik tanpa terbebani kabel yang
membelit peralatannya.
Berbagai perangkat yang menggunakan WPAN
b. Teknologi jaringan wireless PAN
Teknologi jaringan wireless PAN antara lain sebagai berikut.
1). 802.15
Teknologi
yang digunakan pada wireless PAN mencakup teknologi pemanfaatan inframerah dan
radio frekuensi Bluetooth. Standar IEEE 802.15 telah memfokuskan pada
pengembangan jaringan wireless personal dengan koordinasi standar yang lain,
seperti standar 802.11 pada jaringan yang lebih luas. Beberapa standar tersebut
antara lain:
a) 802.15.1, Task grup 1 telah mengeluarkan standar wireless
PAN pada spesifikasi bluetooth versi 1.1 dengan menggunakan frekuensi hopping
spread spectrum (FHSS) dan beroperasi hingga Mbps, Standar ini dikeluarkan
bulan Juni 2002 untuk memfasilitasi para pengembang yang mendukung bluetooth.
b) 802.15.2. Task grup 2 ini telah mendefinisikan
rekomendasi terhadap 802.15 yang berdampingan dengan standar 502.11 serta
beroperasi pada frekuensi yang sama, yaitu 2,4 GHz Dengan adanya koordinasi
dari dua standar ini diharapkan dapat menghilangkan interferensi yang terjadi
pada keduanya dan meminimalisir interferensi antarperalatan yang mendukung
standar ini.
c) 802.15.3. Task grup 3 ini telah mengeluarkan draft standar
untuk meningkatkan rate pada wireless PAN mejadi lebih tinggi. Data rate yang
ditingkatkan adalah 11, 22, 33, 44, dan 55 Mbps. Kombinasi dan data rate ini
sangat dibutuhkan untuk aplikasi multimedia, yaitu untuk meningkatkan Quality
of Service (QoS).
d) 802.15.4. Task grup 4 ini telah mendefinisikan standar
low data rate yang sangat ekstrim, sehingga menghasilkan peralatan yang
mempunyai konsumsi daya sangat rendah. Peralatan yang menerapkan standar ini
berupa peralatan dengan bentuk yang kecil dan mempunyai daya tahan baterai yang
sangat panjang dari range bulanan hingga tahunan. Contoh penerapannya adalah
sistem peralatan otomatisasi rumah, dan lain-lain.
2) Bluetooth
Bluetooth merupakan spesifikasi industri untuk
jaringan wilayah pribadi nirkabel (wpan). Bluetooth menfasilitasi koneksi dan
pertukaran informasi di antara alat-alat seperti PDA. ponsel. computer laptop,
printer, dan kamera digital melalui frekuensi radio jarak dekat.
Logo Bluetooth
Nama bluetooth sendiri diambil dari nama seorang raja di
Denmark yang bertakhta pada abad ke 10, yakni Raja Harald Bluetooth. Pada masa
hidupnya, raja tersebut aktif berdiplomasi memfasilitasi
perundingan-perundingan untuk mendamaikan pihak-pihak yang bersengketa. Para penemu
teknologi bluetooth menganggap nama belakang raja tersebut sesuai dengan sifat
teknologi nirkabel itu.
c. Arsitektur WPAN
Arsitektur WPAN terdiri dari penerima frekuensi radio yang
merupakan pengontrol level bawah yang berada pada lapisan fisik. kemudian di
atasnya ada lapisan data link (data link layer) yang di dalamnya terdapat sub
lapisan MAC yang selain berfungsi untuk menghubungkan dengan lapisan fisik juga
berfungsi untuk mengkonfigurasi jaringan. Lapisan di atas lapisan data link
adalah lapisan network yang berfungsi mencari jalan untuk pengiriman data
(message routing). Lapisan paling atas dalam arsitektur WPAN adalah lapisan
aplikasi yang berfungsi untuk perangkat antarmuka antara pemakai dan perangkat.
lapisan WPAN
2. WLAN (Wireless Area Network)
Wireless Local Area Network (Wirelass LAN) adalah jaringan komputer yang memungkinkan user untuk terkoneksi tanpa
menggunak kabel jargan E atau gadeer yang dilengkapi dengan kartu LAN bisa
bergerak di sekitar gedung sambil membawa komputer d tetap terhubung ke
jaringan mereka tanpa perlu mencolok kabel. Jaringan wireless LAN sangat efektif digunakan
dalam sebuah kawasa gedung Dengan performa dan keamanan yang dapat dihandalkan
pengembangan jaringan wireless LAN menjadi trend baru pengembanga jaringan
menggantikan jaringan wore to jaringan penuh kabel. Karena wireless LAN mengirim
menggunakan frekuensi radio, wireless LAN diatur oleh jenis hukum yang sama dan
digunakan untuk mengatur hal-hal seperti AM/FM radio Federal Communications
Commission (FCC) mengatur penggunaan alat dari wireless LAN. Dalam pemasaran
wireles LAN sekarang, menerima beberapa standard operasional dan syarat dalam
Amerika Serikat yang diciptakan dan dirawat oleh Institute of Electrical
Electronic Engineers (IEEE).
a. Standar Wireless LAN
IEEE (Institute Of Electrical Engineers) merupakan
organisasi non-profit yang mendedikasikan kerja kerasnya demi kemajuan
teknologi. Pada tahun 1980, IEEE membuat sebuah bagian yang mengurusi
standarisasi LAN dan MAN (Metropolitan Area Network) Bagian ini kemudian
dinamakan sebagai 802. Angka 80 menunjukkan tahun dan angka 2 menunjukkan bulan
dibentuknya kelompok kerja ini. (sto, 2007). Adapun standarisasi tersebut
adalah sebagai berikut:
1) IEEE 802.11 Standar asli wireless LAN menetapkan tingkat perpindahan
data yang paling lambat dalam teknologi tranunisi light-based dan RF.
2) IEEE 802.11b-Menggambarkan tentang beberapa transfer data
yang lebih cepat dan lebih bersifat terbatas dalam lingkup teknologi transmisi.
IEEE 802.11a-gambaran tentang pengiriman data lebih cepat dibandingkan (tetapi
kurang sesuai dengan) IEEE 802.11b, dan menggunakan 5 GHZ frekuensi band UNII.
3) IEEE 802.11g-Syarat yang paling terbaru berdasar pada
802.11 standar yang menguraikan transfer data sama dengan cepatnya seperti
802.11a, dan sesuai dengan 802.11b yang memungkinkan untuk lebih murah.
b. Komponen Wireless LAN
1) Access Point
Merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari
pengguna (user) ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika
jaringannya adalah milik sebuah perusahaan. Access-Point berfungsi mengkonversikan
sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui
kabel, atau disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang
menjadi sinyal frekuensi radio.
Access Point
2) Wireless LAN Interface
Merupakan peralatan yang dipasang di Mobile/Desktop PC,
peralatan yang dikembangkan secara massal adalah dalam bentuk PCMCIA (Personal
Computer Memory Card International Association) card, PCI card maupun melalui
port USB (Universal Serial Bus).
LAN Card
3) Mobile Desktop/PC
Merupakan perangkat akses untuk pengguna, mobile PC pada
umumnya sudah terpasang port PCMCIA sedangkan desktop PC ditambahkan wireless
adapter melalui PCI (Peripheral Component Interconnect) card atau USB
(Universal Serial Bus).
Mobile Desktop PC
c. Teknologi LAN Nirkabel
1) Wi-Fi
Wi-Fi adalah singkatan dan wireless fidelity, merupakan
pengembangan dari Hi-Fi, sebuah teknologi jaringan nirkabel yang digunakan di
seluruh dunia. Wi-Fi mengacu pada sistem yang menggunakan standar 802.11, yang
dikembangkan olch Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) dan
dirilis pada tahun 1997.
Logo Wifi
Dalam jaringan Wi-Fi, komputer dengan kartu jaringan wifi
terhubung tanpa kabel ke router nirkabel. Router tersambung ke internet melalui
modem, biasanya kabel atau modem DSL. Setiap pengguna dalam jarak 200 kaki atau
lebih (sekitar 61 meter) dari titik akses kemudian dapat terhubung ke Internet,
meskipun untuk kecepatan transfer yang baik, jarak 100 kaki (30,5 meter) atau kurang
lebih baik. Pengecer juga menjual penguat sinyal wireless yang memperpanjang
jangkauan jaringan nirkabel. Wifi jaringan dapat menjadi "open",
sehingga siapapun dapat menggunakannya. atau "closed" dalam hal ini
dibutuhkan password Area yang diselimuti akses nirkabel ini sering disebut area
hotspot nirkabel Wifi adalah teknologi yang dirancang untuk memenuhi sistem
komputasi ringan masa depan dengan mengkonsumsi daya minimal. PDA, laptop, dan
berbagai aksesoris dirancang untuk wifi-kompatibel. Bahkan ada ponsel dalam
pengembangan yang akan beralih mulus dari jaringan selular ke jaringan wifi
tanpa mengabaikan panggilan masuk.
Jaringan Wifi
2) Hotspot
Hotspot adalah definisi untuk daerah yang dilayani
oleh satu Access Point Wireless LAN standart 802.11a/b/g, di mana pengguna
(user) dapat masuk ke dalam Access Point secara bebas dan mobile menggunakan
perangkat sejenis notebook, PDA atau lainnya. Hal yang perlu diperhatikan dalam
membangun sebuah kawasan wireless area adalah konfigurasi serta persyaratan apa
yang harus dipenuhi serta untuk siapa wireless area diperuntukkan Beberapa hal
tersebut adalah ukuran lokasi cakupan, jumlah perkiraan user yang simultan, dan
tipe pengguna wireless sasaran.
a). Ukuran lokasi cakupanya yaitu ukuran ini menjadi
pertimbangan awal yang sangat menentukan dalam membangun area wireless hotspot.
Dengan menentukan area cakupan, akan dapat dipilih peralatan access point (AP)
mana yang dapat melayani Beberapa AP diperlukan untuk menyediakan area cakupan
yang lebih luas.
b). Jumlah pengguna yaitu dalam melakukan layout hotspot,
jumlah dapat digunakan untuk menentukan serta memperkinskan kepadatan pengguna
pada kawasan tersebut. Kepadatan ini dapat diukur dari jumlah pengguna per
kawasan Di samping jumlah pengguna, hal yang lebih penting adalah pola pengguna
sasaran yang dituju, sehingga akan dapat ditentukan pula target minimum
bandwith per user yang aktif.
c). Model penggunaan yaitu faktor ketiga adalah tipe
aplikasi yang digunakan oleh user yang akan tersambung di hotspor tersebut.
Model pada aplikasi kampus akan berbeda aplikasinya dibanding dengan di hotel,
atau di kafe-kafe yang menyediakan hotspot Kebutuhan apa yang dapat digunakan
sebagai standar minimal handheath yang dibutuhkan untuk menyediakan
ketersediaan revour barheith, adalah faktor utama dalam menentukan kapasitas
minimal bandwith Internet yang akan digunakan.
3. WWAN (Wireless Wide Area Network)
a. Pengertian WWAN (Wireless Wide Area Network)
Wireless Wide Area Network adalah jaringan yang menjangkau
area yang lebih luas dibandingkan dengan wireless LAN Jangkauan umumnya
mencakup nasional dengan infrastruktur jaringan wireless yang disediakan oleh
wireless service carrier (untuk biaya pemakaian bulanan, mirip dengan langganan
ponsel Jika wireless LAN digunakan supaya ser jaringan bisa bergerak dalam area
yang kecil, maka wireless WAN digunakan untuk menyediakan koneksi internet
bergerak dengan area jangkauan yang lebih luas untuk pelaku perjalanan bisnis
atau teknisi lapangan. Wireless WAN memungkinkan user untuk mengakses internet,
e-mail, serta aplikasi serta informasi perusahaan meskipun mereka jauh dari
kantor. Wireless WAN menggunakan jaringan selular untuk transmisi data. Contoh
sistem selular yang digunakan adalah CDMA GSM, GPRS, EDGE, 3G, dan HSDPA
Komputer portabel dengan modem wireless WAN terhubung ke base station pada
jaringan wireless ke gelombang radio. Tower radio kemudian membawa sinyal ke
Mobile Switching Center, di mana data dilewatkan ke jaringan yang sesuai.
Koneksi ke internet dilakukan dengan menggunakan koneksi service provider.
Wireless WAN menggunakan jaringan selular eksisting sehingga bisa melakukan
panggilan suara melalui wireless WAN. Baik telepon selular dan kartu wireless
WAN bisa melakukan panggilan suara dan juga melewatkan data pada jaringan
wireless WAN.
b. Bentuk komunikasi WWAN
Teknologi WWAN memungkinkan pengguna untuk membangun koneksi
nirkabel melalui jaringan publik maupun privat. Koneksi ini dapat dibuat
mencakup suatu daerah yang sangat luas, seperti kota atau negara, melalui
penggunaan beberapa antena atau juga sistem satelit yang diselenggarakan oleh
penyelenggara jasa telekomunikasi. Bentuk komunikasi jaringan WAN antara lain
point to point, sirkuit switching, dan paket switching.
1) Point to point, disebut juga jaringan leased line, di
mana jaringan ini secara privat berhubungan satu sama lain. Link ini
mengakomodasi dua tipe transmisi, transmisi datagram dan transmisi datastream.
Contoh metode ini adalah sistem telepon.
2) Sirkuit Switching, merupakan metode switching dengan
keberadaan sirkuit secara fisik yang terdedikasi. Metode ini digunakan oleh
teknologi Integrated Servise Digital Network atau ISDN.
3) Paket Switching, merupakan metode switching pada
peralatan jaringan yang melakukan share link point to point untuk transportasi
paket dari sumber data ke tujuan melintasi jaringan. Contoh metode ini adalah
Asyenchronous Transfer Mode (ATM). Frame Relay, Switched Multimegabit Data
Service (SMDS), dan X.25
C. Teknologi selular WWAN
Secara umum, sebuah sistem selular terdiri dari tower sel,
konsentrator, switches voices dan data gateway. Sistem selular menggunakan
sistem penggambaran heksagonal untuk menggambarkan cakupan area secara
geografis. Area inilah yang disebut dengan Cell. Setiap sel mempunyai ukuran
diameter kurang lebih 26-32 Km dengan radius jangkauan 1 hingga 50 km, dan
setiap sel tersebut akan membentuk grid-grid heksagonal seperti sarang lebah
yang mempunyai ukuran sel yang lebih kecil yaitu 6 km.
Setiap cell site sebuah base station mempunyai daya pancar
800- 1900 MHz dengan dilengkapi antena untuk mengatur cakupan wilayahnya.
Frekuensi untuk setiap base station harus dipilih dengan hati-hati untuk
mengurangi interferensi dengan sel tetangga. Layanan pancaran akan sangat
tergantung dari keadaan topografi, kepadatan) populasi dan kepadatan lalu
lintas data. Berikut adalah perkembangan generasi layanan selular.
1) Selular Generasi Pertama (1G)
Komunikasi mobile phone wireless pertama kali dikembangkan
dengan menggunakan sinyal analog. Sinyal suara akan dikirimkan dengan
menggunakan gelombang frekuensi modulasi (FM). Sistem selular generasi pertama
ini digunakan hanya untuk voice dan tidak mencukupi untuk memenuhi layanan
transfer data komputer. Sistem IG ini mempunyai kapasitas yang terbatas untuk
melakukan mekanisme autentifikasi dan enkripsi Teknologi seluar generasi
pertama ini dipelopori oleh AMPS (Advanced Mobile Phone Service) yang
dikenalkan pada taun 1978. Jaringan ini menggunakan sirkuit terintegrasi yang
sangat besar dan terdiri dari komputer dedicated serta sistem switch dan mobile
telepon khusus beserta antenanya yang menjamin sistem selular tersebut bekerja
dengan baik.
Selular Generasi Pertama (1G)
2) Selular Generasi Kedua (2G)
Perkembangan teknologi wireless selular yang sangat ambisius
memicu munculnya selular dengan sistem digital, tidak lama setelah perkembangan
IG Sistem ini mempunyai modulasi yang efisien karena menggunakan sinyal digital
untuk channel voice. Sistem selular digital mengandalkan Frecuency Shift Keying
(FSK) untuk mengirim data keluar masuk melalui AMPS. FSK menggunakan dua buah
frekuensi, satu untuk digit I dan yang lain untuk 0 Tukar menukar terjadi
secara cepat antara pengiriman informasi digital pada tower selulas dengan
telepon Modulasi dengan skema enkode yang baik sangat dibutuhkan untuk
mengkonversi dari informasi analog kedigital, kemudian melakukan kompresi serta
menerjemahkan kembali data tersebut. Pengembangan versi sistem 265 (sering disebut 2.5 G)
memasukkan sistem modulasi yang lebih baik dengan meningkatkan data rate dan
efisiensi spektrum. Perkembangan teknologi pemaketan data berkembang pesat
dengan munculnya GPRS (General Packet Radio Service) yang memungkinkan data
rate yang cepat melalui sistem GSM. Data rate maksimum yang melalui GPRS adalah
172,2 Kbps dan hanya digunakan pada peralatan yang telah didesain untuk
mendukung GPRS. Perkembangan selanjutnya dari GPRS adalah EDGE (Enhanced Data
Rate for Global Evolution) yang menghasilkan data rate hingga 474 Kbps.
Ponsel Generasi Kedua (2G)
GSM pada awalnya adalah singkatan dari Grupe Speciale
Mobile. setelah menjadi standar internasional akhirnya disebut Global System
for Mobile Communications. Pengembangan GSM dimulai pada tahun 1982 dengan 26
perusahaan nasional telepon Eropa. Pada tahun tersebut. Conference of European
Postal and Telecommunications Administrations (CEPT) mencoba menyeragamkan
sistem selular Eropa ke dalam frekuensi 900 MHz.
3) Selular Generasi Ketiga (3G)
Perkembangan teknologi komunikasi mobile berkembang dengan
pesatnya. Setelah 2G, generasi selular berikutnya yaitu 3G. Teknologi ini telah
merambah kelayanan internet secara wireless. Teknologi ini juga dapat mengakses secara permanen ke web,
viden interaktif, dengan kualitas suara yang sangat baik seperti kualitas CD
audio plater hingga ke teknologi kamera video yang dintegrasikan dalam telepon
selular atau gadger kita. Pembatasan terminologi 36 tidak begitu jelas, namun
definisi 36 mempunyai standar yang berlainan dengan teknologi-teknologi
pendahulunya. seperti GPRS dan IS-95h yang belum optimal. Sistem 3G telah
menyediakan kecepatan tinggi seperti pada saluran ISDN Cntegrated Service
Digital Network) untuk semua pengguna tarpa terkecuali edmang telah mendukung
beberapa tipe yang secara kolektif disebut cdma2000, yang bukan merupakan
standar Eropa maupun Jepang.
Selular Generasi Ketiga (3G)
Negara-negara Eropa telah mendefinisikannya sebagai sebuah
teknologi tipe CDMA yang dapat bekerja sama dengan sistem GSM, akan tetapi
tidak kompatibel dengan sistem yang digunakan di negara Jepang Sementara itu,
di tempat Di Amerika, operator D-AMPS dan GSM menggunakan TDMA, sehingga dapat
terjadi global roaming dam hanya dapat dilakukan pada telepon yang mempunyai
multimode yang khusus. Tron layanan yang ditawarkan pada sistem 36 ke depan
adalah mengombinasikan layanan Internet, telepon, dan media broadcast ke dalam
sebuah alat. Oleh karena itu, layanan 36 telah mengembangkan enam kelas mulai
dari layanan telepon sederhana hingga jaringan komputer, yaitu:
a. Voice, adalah layanan standar dengan kualitas yang lebih
baik dari jaringan telepon biasa.
b. Messaging, tidak seperti pada sistem 2G, di mana layanan
pesan hanya berupa teks, akan tetapi pada sistem 3G telah menyertakan
attachment email.
c. Swithced Data, layanan ini meliputi fax dan akses dial-up
ke jaringan intranet maupun internet.
d. Medium Multimedia, layanan ini populer di teknologi 3G
dengan kecepatan down stream yang sangat ideal untuk web surfing.
e. High Multimedia, layanan ini digunakan untuk akses
Internet high-speed dengan kualitas multimedia yang sangat baik. f Interactive
High Multimedia, layanan ini menghasilkan kualitas multimedia yang sangat baik,
sehingga mampu melakukan video conference atau video call dan telepresence.
f. Interactive High Multimedia, layanan ini menghasilkan kualitas multimedia yang sangat baik, sehingga mampu melakukan video conference atau video call dan telepresence.
4) HSDPA
Merupakan teknologi yang disempurnakan dari teknologi sebelumnya
yang juga dapat disebut 3.5G, 3G+ atau Turbo 3G yang memungkinkan jaringan
berbasis Universal Mobile Telecommunication System (UMTS) memiliki kecepatan
dan kapasitas transfer data yang lebih tinggi. Penggunaan HSDPA saat ini
menyokong kecepatan penelusuran dari 1.8, 3.6, 7.2 hingga 14 Mpbs. Oleh karena
itulah jaringan HSDPA ini sangat memungkinkan untuk digunakan sebagai modem
internet pada computer ataupun notebook. Pemasaran HSDPA dalam bentuk modem
yang digunakan sebagai koneksi mobile broadband baru diperkenalkan pada tahun
2007. Pada Agustus tahun 2009, 250 jaringan HSDPA secara komersial telah
meluncurkan layanan mobile broadband di 109 negara. Pada dasarnya layanan HSDPA
tidak beda jauh dengan layanan yang diberikan oleh generasi sebelumnya yaitu:
GPRS, CDMA, EDGE dan 3G. Teknologi tersebut memiliki kesamaan bahwa sama-sama
menggunakan layanan lewat jalur IP (internet protokol), HSDPA diperkenalkan
olch Third Generation Partnership Project (3GPP) release standar. Tujuan
utamanya adalah meningkatkan standar througput melalui konsep multiple input
multple output (MIMO) atau dengan teknik antena array. Proses kerja cell
menggunakan alokasi asymetrics spectrum frekuensi dalam multi carries cell.
Efisiensi dari sistem menjadi dua kali lipat, yang artinya juga meningkatkan
persepsi pelanggan terhadap kualitas layanan.
Ponsel Generasi Keempat (4G)
Jaringan HSDPA secara fisik memiliki 3 kanal, yakni High
Speed Data Physich Downlink Shared Channel (HS-PDSC), High Speed Shared Control
Channel (HS-SCCH) dan High Speed Dedicated Physical Control Channel (HS-DPCCH),
HS-PDSCH mengadopsi adaptive modulation QPSK (Quadrature Phase Shift Keying)
atau algoritma fase modulasi yang sudah ada, dan 16 QAM (Quadrative Amplitude
Modulation) yakni empat aplitude dan empat fase yang memungkinkan pengunaan
data rate tinggi di bawah kondisi jaringan radio yang bermacam-macam.
d. Teknologi WWAN
Teknologi wireless LAN mempunyai fokus pada modulasi suara
dan data. Modulasi akan mengkonversi sinyal digital, sehingga dapat
merepresentasikan informasi di komputer melalui sinyal digital melalui radio
frequency (RF) atau sinyal cahaya. Wireless WAN secara ekslusif menggunakan
sinyal RF yang didesain untuk mengakomodasi beberapa pengguna sekaligus. Setiap
user akan mempunyai channel terdedikasi. Hal inilah yang membedakan dengan
wireless LAN, di mana setiap user akan melakukan share pada satu channel.
Interferensi antara pengguna wireless WAN dengan base station dapat dikurangi. Beberapa teknik modulasi pada teknologi wireless WAN antara
lain:
Topologi WWAN
1) Frequency Division Multiple Access (FDMA)
FDMA adalah awal bagaimana ponsel analog bekerja. FDMA
berarti banyak orang menggunakan sistem ponsel sekaligus dengan mengirimkan
panggilan mereka dengan gelombang radio frekuensi yang sedikit berbeda. FDMA
adalah seperti versi radio dari sistem telepon darat biasa dan masih
menggunakan sistem analog. FDMA ponsel yang terkadang disebut generasi pertama
(1G) ponsel.
Skema FDMA
FDMA adalah sistem multiple access yang menempatkan seorang
pelanggan pada sebuah kanal berbentuk pita frekuensi (frequency band)
komunikasi. Jika satu pita frekuensi dianggap sebagai satu jalan, maka FDM4
merupakan teknik "satu pelanggan, satu jalan". Pada saat pelanggan A
sedang menggunakan jalan itu, maka pelanggan lain tidak dapat menggunakan
sebelum pelanggan A selesai. Jadi, kalau dalam waktu yang bersamaan ada 100
pelanggan yang ingin berkomunikasi dengan rekannya, maka sudah tentu diperlukan
100 pita frekuensi. Kalau setiap pita memerlukan lebar 30 Kilo Hertz (kHz) dan
frekuensi yang digunakan berawal dari 890 Mega Hertz (MHz), maka:
a) Pita frekuensi kanal. I mulai dari 890 MHz hingga 890,030
Mhz.
b) Pita frekuensi kanal 2 mulai dari 890,030 MHz hingga
890,060 MHz.
c) Pita frekuensi kanal 3 mulai dari 890,060 MHz hingga
890,090 MHz dan seterusnya.
Sedangkan lebar total seluruh pita yang digunakan adalah:
100 x 30.000 Hz 3.000.000 Hz 3MHz. Artinya, jika frekuensi yang digunakan
mempunyai batas bawah 890 MHz, maka batas atasnya adalah 893 MHz. Akan tetapi,
frekuensi yang tersedia untuk komunikasi bergerak dibatasi oleh peraturan yang
ada karena frekuensi-frekuensi lain pasti digunakan untuk jatah keperluan yang
lain pula. Sementara jatah frekuensi yang ada pun harus dibagi
antarpenyelenggara telepon seluler. Karena itu, untuk memperbanyak kapasitas
dengan jumlah kanal yang terbatas digunakan trik-trik tertentu sesuai dengan
strategi si penyedia layanan.
2) Time Division Multiple Access (TDMA)
Time Division Multiple Access (TDMA) diperkenalkan oleh
Asosiasi Industri Telekomunikasi (Telecommunications Industry Association, TIA)
adalah teknologi transmisi digital yang mengalokasikan slot waktu yang unik
untuk setiap pengguna pada masing-masing saluran, dan menjadi salah satu cara
yang digunakan oleh jaringan digital telepon seluler untuk menghubungkan
panggilan telepon. Sinyal digital dari jaringan digital dihubungkan ke pengguna
tertentu untuk berhubungan dengan sebuah kanal frekuensi digital tersendiri
tanpa memutuskannya dengan mengalokasikan waktu.
Pada TDMA, setiap pengguna menggunakan pita frekuensi yang
sama, tetapi domain waktu dibagi menjadi beberapa slot untuk setiap pengguna.
Pengguna 1 dapat mengirimkan data pada slot waktu untuk pengguna 1. pengguna 2
dapat mengirimkan berupa data pada slot waktu untuk pengguna 2, dan seterusnya.
Keuntungannya adalah tidak berbagi dengan sistem TDMA di mana semua pemancar
dan penerima harus memiliki akses pada waktu yang sama.
Sistem Kerja TDMA
3) Code Division Multiple Access (CDMA)
CDMA merupakan akses yang menggunakan prinsip komunikasi
spektrum tersebar. Metode ini dapat dianalogikan dengan cara berkomunikasi
dalam satu ruangan yang besar. Setiap pasangan dapat berkomunikasi secara
bersama-sama tetapi dengan bahasa yang berbeda, sehingga pembicaraan pasangan
satu bisa dianggap seperti suara kipas bagi pengguna yang lain, karena tidak
diketahui maknanya. Pada saat banyak yang berkomunikasi maka ruangan menjadi
bising. Kondisi ini membuat ruangan menjadi tidak kondusif lagi untuk
berkomunikasi. Oleh karena itu, jumlah yang berkomunikasi harus dibatasi.
Dalam CDMA setiap pengguna menggunakan frekuensi yang sama
dalam waktu bersamaan tetapi menggunakan sandi unik yang saling ortogonal.
Sandi-sandi ini membedakan antara pengguna satu dengan pengguna yang lain. Pada
jumlah pengguna yang besar, dalam bidang frekuensi yang diberikan akan ada
banyak sinyal dari pengguna sehingga interferensi akan meningkat. Kondisi ini
akan menurunkan unjuk-kerja sistem. Ini berarti, kapasitas dan kualitas sistem
dibatasi oleh daya interferensi yang timbul pada lebar bidang frekuensi yang
digunakan.
Sistem Kerja CDMA